Dalam
jagat spiritual dan budaya Bali, kita mengenal sebuah istilah yang begitu
familiar ditelinga masyarakat Bali, istilah itu disebut dengan Siat Peteng. Apakah Siat Peteng tersebut? Dan kenapa ada Siat Peteng dalam jagat
spiritu
al Bali?
al Bali?
Secara
arti kata Siat Peteng
terdiri dari
dua kata dalam Bahasa Bali yaitu kata siat dan peteng, siat yang berarti
pertarungan sedangkan peteng berarti malam. Sehingga Siat Peteng dapat diartikan sebagai sebuah pertarungan antara dua
belah pihak atau lebih yang dilakukan pada malam hari. pernahkah anda menonton
film-film tentang pertarungan spiritual atau semacamnya? Siat Peteng bukanlah pertarungan yang dapat disaksikan dengan mata
telanjang, hanya orang-orang yang memiliki kemampuan khususlah yang dapat
menyaksikan betapa serunya Siat Peteng
tersebut.
Kenapa ada Siat Peteng?
Ada banyak hal yang membingungkan
dari Siat Peteng, Siat Peteng bukanlah pertarungan yang
dapat dilihat secara nyata, karena pertarungan ini berada pada suatu dimensi
yang berbeda namun masih berdampingan dengan dimensi ini, di Bali dimensi
tersebut disebut dengan dunia niskala. Dalam dunia niskala itupun ada banyak
tingkatan-tingkatan alam yang sulit dimengerti oleh orang awam, hanya
orang-orang yang mendalami ilmu spiritual yang dapat memasuki ataupun mengerti
tentang dunia niskala tersebut. KemBali pada pertanyaan diatas kenapa ada Siat Peteng? Dalam dunia spiritual Bali
ada banyak aliran spiritual, Siat Peteng
bukan semata-mata dikarenakan adanya suatu dendam ataupun permasalahan antara
dua belah pihak, namun untuk meningkatkan kelas sejauh mana pencapaiannya dan
untuk menguji tatanan ilmu yang telah dicapai oleh penekunnya. Namun Siat Peteng tidak bisa sembarangan
dilaksankan, ada ajakan atau tantangan, pelaku, waktu dan tempat yang pasti
sulit diketahui banyak orang . terdapat banyak pantangan, larangan dan hal-hal
yang bersifat niskala yang sangat sulit untuk dipahami.
Siapa
saja yang dapat melakukan Siat Peteng?
Siat Peteng
dapat dilakukan oleh mereka para penekun ilmu kebhatinan tipe Kewisesanan, sedangkan penekun ilmu
kebhatinan tipe Kepradnyanan jarang
terlibat kecuali sangat terpaksa. Mereka yang ingin menguji kemampuannya akan
membuat tantangan dengan pihak yang ingin diajak Siat Peteng. Uniknya dalam Siat
Peteng terkadang bukan hanya penekun spiritual saja yang berpartisipasi
namun orang “Melik” juga dapat
berpartisipasi walaupun tanpa disengaja. Melik
adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki kemampun spiritual bawaan sejak
lahir, mungkin karena dulunya pada kehidupan sebelumnya orang-orang Melik mempunyai pengetahuan yang tinggi
sehingga tanpa sadar dapat terlibat Siat
Peteng bahkan tanpa mempelajari suatu ilmu kebhatinan.
Sebagai
contoh: mungkin anda penasaran kenapa saya menulis tentang Siat Peteng ini, alasannya adalah karena saya termasuk orang Melik atau Bahasa kerennya anak indigo,
saya pernah tiga kali mengalami Siat
Peteng tanpa saya sadari, namun saya masih bersyukur karena dari Siat Peteng tersebut saya tidak
mengalami kekalahan ataupun cedera, bukan bermaksud sombong atau menganggap
diri paling pintar, saya bisa selamat tanpa cedera itu karena pertolongan Tuhan
yang mahakuasa yang menolong saya pada saat-saat kritis.
Apa yang akan terjadi
jika kalah dalam Siat Peteng?
Ternyata
jika kalah ataupun cedera dalam Siat
Peteng, apapun yang terjadi pada kita saat Siat Peteng juga terjadi pada diri kita di dunia nyata, misalnya
kita terluka pada bagian kepala ataupun tangan maka untuk seterusnya kepala dan
tangan tersebut akan sakit kecuali dapat disembuhkan. Bagaimana jika dalam Siat Peteng kita meninggal? Hal itupula
yang akan terjadi didunia nyata, tapi peserta dapat meminta tempo misalnya
peserta itu akan meninggal setelah anak terkecilnya sudah dewasa. Dalam Siat Peteng juga terdapat wasit dan dokter,
wasit bertugas mengatur pertarungan agar tidak terjadi kecurangan dan dokter
bertugas merawat luka-luka yang diderita oleh peserta Siat Peteng.
Bagaimana menghindari Siat Peteng?
Orang
awam yang kebetulan lewat disekitaran tempat terjadinya Siat Peteng mungkin saja terkena imbasnya, ada kemungkinan pelaku Siat Peteng melakukan serangan dengan
brutal sehingga orang awam dapat terkena imbasnya. Lalu bagimana menghindari Siat Peteng? Menghindarinya bisa dengan
selalu berjalan di jalan kebenaran, selalu sembahyang, mengembangkan sifat yang
welas asih, selalu waspada dan selalu berpikir positif.
Peperangan
yang sebenarnya dan paling sulit diselesaikan adalah peperangan dengan diri
kita sendiri, kita berperang melawan sifat-sifat negatif dalam diri kita, seperti
marah, dendam, iri hati dan kesombongan, sifat-sifat negatifinilah yang akan
menutupi saluran untuk menghubungkan dirikita pada suatu realitas tertinggi
yaitu Tuhan. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.
1 comments:
dimana siat peteng ini berlaku? bisa ditonton?
Post a Comment